nusakini.com--Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dikenal sebagai salah satu menteri Kabinet Kerja yang cukup aktif di sosial media, utamanya tweeter. Menag mengakui hal itu sebagai salah satu cara untuk memahami isu-isu apa saja yang berkembang dan aktual di masyarakat.  

Menurutnya, di era teknolgi sekarang, banyak isu-isu seperti kehidupan keagamaan dan kerukunan yang cepat berkembang melalui media sosial. “Akan hal ini, kita harus dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat betapa berharganya membina kerukunan,” demikian penjelasan Menag dalam sebuah tayangan salah satu program televisi swasta jelang buka puasa perdana di Ramadan 1437H, Jakarta, Senin (6/6).  

Disampaikan Menag, memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait betapa berharganya kerukunan, toleransi harus terus dikedepankan. Sebab, dampak buruk perpecahan akan merusak tatanan kehidupan bersama.  

Menag mengaku kalau bersosial media dilakukannya sendiri atau tidak ada orang yang ditugasi. Menurutnya, kenikmatan bersosial media justru ketika dijalankan sendiri, saat di tengah kemacetan, kalau ada waktu luang, atau saat menunggu boarding pesawat dan lainnya. “Saya selalu sempatkan untuk bersosial media,” ujarnya. 

“Sebagai pejabat eksekutif dalam pemerintahan, dalam bersosial media, banyak juga yang memberikan kritik, namun saya tidak pernah memblok seseorang. Kalau saya tidak suka, ya abaikan saja. Namun, jika ada yang ingin ditindaklanjuti, saya follow dia,” jelasnya. 

Dari informasi yang diterima, baik secara langsung maupun di sosial media, Menag berusaha untuk menindaklanjutinya, misalnya dengan menyiapkan regulasi yang dibutuhkan. “Misalnya regulasi yang mendukung kerukunan, serta kesadaran hidup berdampingan, karena rukun itu harus terus dibangun,” katanya. (p/ab)